Kalsel dan Bali Kolaborasi Ciptakan Pola Perjalanan Wisata

Ekbis14 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJAMASIN – Upaya pemerintah Kalsel mendongkrak wisatawan domestik maupun mancanegara terus digalakkan.

Melalui pola perjalanan wisata gabungan atau Travel Pattern Bundling, Kalsel dan Bali berkolaborasi menciptakannya.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalsel Muhammad Noor mengungkapkan hal ini merupakan langkah strategis.

“Kita dapat memperkenalkan potensi wisata Banua seperti budaya Banjar, keunikan susur sungai, pesona alam pegunungan Meratus, dan kuliner khas daerah ke kancah nasional dan internasional,” kata Noor dikutip Rabu (30/4).

Penyusunan pola perjalanan wisata tersebut merancang konektivitas wisata untuk mendorong arus kunjungan wisatawan wajib dari Bali ke Kalsel.

Melalui program gabungan paket wisata ini menjadikan Kalsel sebagai destinasi yang autentik dan menarik. Tak hanya itu, layak jadi bagian dari rangkaian perjalanan wisata di Indonesia, bukan hanya sekadar sebagai daerah transit.

Beberapa asosiasi travel digaet untuk menyukseskan pola perjalanan wisata gabungan ini. Mereka akan menyambut wisatawan dari Bali. Antara lain yakni Asita, Asparwi, Astindo, dan travel lainnya.

Dispar Provinsi Kalsel dan tujuh asosiasi perjalanan tersebut akan menyediakan bundling paket selama 4 hari 3 malam, sehingga wisatawan dari Bali akan diajak ke sejumlah destinasi wisata unggulan di Kalsel, terutama geosite yang ada pada empat rute Geopark Meratus.

“Langkah ini juga sebagai upaya promosi Geopark Meratus ke kancah internasional,” ujar Noor.

Dia pun berharap program bundling paket wisata Bali-Kalsel dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara ke Banua.

Kunjungan wisatawan ini diharap memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada sektor kuliner, kerajinan, penginapan, transportasi lokal, hingga penyedia jasa wisata.

Kepala Badan Promosi Wisata Badung, Bali, Wisnu Arimbawa menilai penyusunan paket wisata gabungan ini sebagai langkah baik untuk mendekatkan Kalsel ke Bali sebagai pintu wisata Indonesia.

Menurut Wisnu, keunggulan potensi pariwisata Kalsel dari wisata alam, budaya, serta religi mempunyai permintaan yang kuat dari wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, seperti Amerika, Korea, Eropa, dan Jepang yang menginginkan tempat seperti ini.

“Apalagi saat ini sudah ada dua maskapai penerbangan yang mendukung konektivitas Bali-Kalsel, sehingga perlu menyusun bundling paket wisata dengan menyesuaikan jadwal penerbangan tersebut,” ujar Wisnu pula.

Ia menekankan kerja sama potensi wisata tersebut didukung digital club sebagai wadah diskusi terkait dengan paket yang sudah jadi ataupun independen paket Kalsel.

Wisnu pun berharap langkah Provinsi Kalsel ini bisa diikuti daerah lain, agar seluruh destinasi wisata di Indonesia bisa dikenal wisatawan dunia.

“Kita tidak ingin hanya menjual Bali, jadi kita ingin menjual potensi keragaman wisata di Indonesia, dan itu yang membuat produk wisata Indonesia semakin kaya dimata dunia,” ujar Wisnu.