Pemko Banjarmasin Apresiasi Poliban Turunkan Alat Ukur Air Lindi TPAS Basirih

Berita8 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN -Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdako Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan apresiasi atas kontribusi Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) untuk ikut menangani darurat sampah di kota ini.

Dia menyampaikan peralatan yang dimiliki Poliban ini sangat dibutuhkan untuk penanganan kualitas air lindi TPAS Basirih.

“Ada tujuh parameter yang kita butuhkan untuk mengukur kualitas air lindi TPAS Basirih sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI, tentunya sumbangsih Poliban ini sangat bermanfaat,” ujarnya dikutip Jumat (2/5).

Menurut dia, Pemkot Banjarmasin saat ini sedang melakukan pembenahan besar-besaran TPAS Basirih, termasuk menangani air lindi dari tumpukan sampah di sini.

“Kita harapkan kolaborasi dengan Poliban di TPAS Basirih ini berlanjut ke lainnya, kami percaya talenta dan SDM Poliban sangat mumpuni untuk ikut terlibat di sini,” ujarnya.

Sebagai kampus vokasi terbesar di Kalsel, Machli percaya Poliban banyak memiliki inovasi yang bisa membantu Banjarmasin keluar dari darurat sampah.

“Pak Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR menyampaikan apresiasi atas sumbangsih Poliban,” katanya.

Poliban menurunkan peralatan untuk membantu mendeteksi tingkat pencemaran air lindi di tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) Basirih.

Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi menyampaikan peralatan yang diturunkan berupa alat pengukur kualitas air dengan tenaga surya.

“Kita turunkan peralatan listrik bertegangan surya hasil karya mahasiswa dan dosen kita dengan kekuatan dua baterai berkapasitas 200 amp,” ujarnya.

Dengan daya listrik ini, kata Joni Riadi, peralatan pendeteksi kualitas air bisa bekerja maksimal, saat ini ada empat sensor yang ditanam di kolam limbah air TPAS Basirih. “Akan ada beberapa sensor lagi nanti kita pasang,” ujarnya.

Untuk empat sensor yang sudah dipasang ini, kata dia, yakni untuk monitoring PH atau seberapa asam kandungan air, kemudian monitoring suhu, monitoring total dissolved solids (TDS) atau zat padat yang terlarut dalam air, baik organik maupun anorganik. “Juga monitoring tingkat kekeruhan air,” ujarnya.

Menurut dia, monitoring ini bisa diakses secara online melalui website yang dimiliki Poliban di handphone android.

“Para pejabat berwenang di Pemko Banjarmasin bisa mengaksesnya, di mana pun berada bisa memantau langsung setiap saat,” ujarnya.

Joni Riadi menyampaikan Poliban menurunkan peralatan ini sebagai langkah kerja sama penelitian dan pengabdian berkolaborasi dengan Pemko Banjarmasin.

Selain itu, kata dia, Poliban ingin berkontribusi dalam penanganan darurat sampah di Kota Banjarmasin akibat ditutupnya TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025.

“Saat ini Pemko Banjarmasin berjuang untuk memperbaiki TPAS Basirih, kita ingin ikut berkontribusi,” ujarnya.