Tonggak Sejarah Baru, Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Dinobatkan Jadi Raja Banjar

Berita, HEADLINE99 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan di Kraton Majapahit, Jakarta Timur.

Prosesi berlangsung khidmat, Selasa (6/5). “Dengan ini saya nobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Pemangku Adat Kebudayaan Daerah Banjar Kalimantan, dengan gelar Sultan Yusuf Isnendar Al Banjari,” ucap Fadli Zon dalam prosesi penobatan.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional, seperti Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, Founder CT Corp Chairul Tanjung, Gubernur Jakarta Pramono Anung, Anggota DPR Bambang Soesatyo, Wamen Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, eks Menko Polhukam Mahfud MD, dan Dirut Agung Sedayu Group Nono Soempono.

Eks Kepala BIN AM Hendropriyono memberikan pesan untuk raja-raja di Nusantara yang melanjutkan keturunannya.

“Saya sangat ingin untuk meluruskan raja-raja yang ada di Nusantara yang dulu pernah bertakhta, keturunannya kita luruskan,” kata dia dikutip dari detik.com, Kamis (8/5).

Sebagai salah satu keturunan Banjar, Hendropriyono menambahkan yang muncul justru bukan zuriat raja, kemudian memanfaatkannya demi kepentingan pribadi atau sebagainya.

“Jangan keturunan yang ngarang-ngarang, abal-abal terus kerjanya cuma ngirim proposal ke sana ke mari, nggak bisa itu. Jadi kita harus cari yang betul-betul keturunan yang raja-raja di daerah-daerah tapi juga yang punya kemampuan,” kata Hendropriyono.

Hendropriyono ingin raja-raja yang dinobatkan jadi duta kebudayaan di daerahnya masing-masing. Untuk itu raja yang dinobatkan selain punya garis keturunan asli, harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni.

“Makannya zaman dulu kan raja istrinya banyak, jadi anaknya banyak. Tapi kan tidak semua bagus, tidak semua jelek. Jadi dipilih yang terbaik lalu kita nobatkan oleh Menteri Kebudayaan,” ungkap dia.

“Selalu akan begitu dan harus melalui suatu majelis tertinggi untuk kebudayaan Nusantara. Lewat saringan itu mudah-mudahan banyak kita bisa dapat orang-orang yang memang punya kapabilitas dan punya kualitas. Sehingga kebudayaan daerah-daerah di Indonesia ini bisa terangkat ke puncak,” sambungnya.

Selanjutnya, pada momen penobatan itu sekaligus perayaan momen ulang tahun ke-80 Hendropriyono. Hendropriyono mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu yang datang.

Fadli Zon menyampaikan bahwa dalam Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) menyatakan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”

“Kita harus berkontribusi di tengah peradaban dunia. Kekayaan kebudayaan Nusantara harus kita eksplorasi maksimal untuk berkontribusi dalam peradaban dunia. Kita ini peradaban tertua di dunia,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin meapresiasi dinobatkannya Pangeran Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan.

Sebab menurut Muhidin, momentum ini jadi peristiwa penting bersejarah pada tradisi budaya Banjar.

“Penobatan ini adalah tonggak sejarah penting dalam pelestarian budaya Banjar. Kami sangat menghargai upaya menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri masyarakat Kalimantan Selatan,” kata Muhidin dilansir Antara, Kamis (8/5).

Pangeran Cevi Yusuf Isnendar dinobatkan jadi Raja Banjar mendapat apresiasi banyak pihak. Ia dikenal keturunan asli dari raja Banjar, yakni Sultan Hidayutullah. Sultan Hidayatullah yang terbuang ke Cianjur, merupakan pahlawan nasional karena melawan penjajah. Ia pencetus perang Banjar.