Rektorat Terbakar, ULM Klarifikasi Isu Skandal

Banjar Update8 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dilalap api pada Rabu pagi (28/7), memicu spekulasi publik karena terjadi tak lama setelah pemeriksaan terhadap 16 guru besar.

Ya, insiden ini terjadi di tengah sorotan publik terkait pemeriksaan terhadap 16 guru besar ULM oleh tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Irjen Kemendiktisaintek), atas dugaan pelanggaran integritas akademik.

Muncul berbagai spekulasi yang mengaitkan kebakaran dengan proses pemeriksaan tersebut. Namun, pihak ULM membantah dugaan tersebut secara tegas.

“Menanggapi reaksi masyarakat yang berkembang di media sosial, ULM menegaskan bahwa musibah kebakaran ini tidak berkaitan dengan proses verifikasi guru besar yang beberapa hari lalu telah selesai dilaksanakan oleh Irjen Kemendiktisaintek,” ujar Rektor ULM, Ahmad Alim Bachri, dalam siaran pers resmi.

Alim memastikan bahwa ruang kepegawaian tidak terdampak kebakaran sehingga seluruh data kepegawaian ULM dinyatakan aman. Namun, ia mengakui bahwa seluruh ijazah yang telah dicetak untuk wisuda tanggal 7 Agustus 2025 hangus terbakar, termasuk perangkat komputer dan server yang menyimpan data mahasiswa calon wisudawan ke-125.

Meski demikian, Alim menegaskan bahwa wisuda akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal. ULM akan menerbitkan surat keterangan lulus sementara bagi para wisudawan dan melakukan pencetakan ulang ijazah setelah menerima kertas ijazah baru dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI).

“ULM telah memesan ulang kertas ijazah ke PERURI. Proses pencetakan akan segera dilakukan setelah kertas diterima,” jelas Alim.

Karena yang terbakar merupakan Gedung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (BAK), sementara waktu layanan akademik dan kemahasiswaan dipindahkan ke Gedung Pascasarjana ULM.

Terkait penyebab kebakaran, pihak kampus menyerahkannya sepenuhnya kepada kepolisian. Tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri Surabaya dijadwalkan akan turun langsung ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

“Polda Kalimantan Selatan mendukung Polresta Banjarbaru dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), sambil menunggu tim Labfor dari Surabaya,” ungkap Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Frido Situmorang.