Agustus-Oktober Puncak Kemarau di Kalsel

BMKG mendeteksi lebih 1.900 titik api terpantau di 13 Kabupaten/Kota Kalsel

Banjar Update36 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan puncak musim kemarau di Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal terjadi pada Agustus hingga Oktober 2025.

Masyarakat dan pemerintah daerah pun diimbau waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kami sudah keluarkan peringatan dini kemarau dengan status waspada, terutama di 11 kabupaten/kota seperti Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Banjarbaru, dan Banjarmasin,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kalsel Klaus Johannes Apoh Damanik dalam Rakor Kesiapsiagaan Karhutla 2025 di Banjarbaru, Senin (4/8/2025).

Menurut Klaus, curah hujan di Kalsel terus menurun sejak Juli. Bahkan, empat titik di HST dan HSS terpantau tidak mengalami hujan selama 21–30 hari berturut-turut. Sementara di wilayah lain tercatat 6–20 hari tanpa hujan.

“Ini sesuai dengan pernyataan Gubernur Kalsel, bahwa dua daerah (Hulu Sungai Selatan dan Banjar) telah menetapkan status siaga darurat karhutla,” ujarnya.

BMKG memetakan puncak kemarau di Kalsel akan bergelombang. Pada Agustus, kemarau melanda sebagian besar wilayah daratan, termasuk Tabalong hingga Tanah Laut.

Sementara pada September dan Oktober, giliran wilayah pesisir dan selatan seperti Pulau Laut dan Tanah Bumbu bagian selatan yang terdampak.

Sementara itu, BPBD Kalsel mencatat hingga akhir Juli 2025 sudah ada 75 titik karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 59 hektare. Selain itu, lebih dari 1.900 titik api tersebar di 13 kabupaten/kota.