Operasi Modifikasi Cuaca, BMKG Hujani Kalsel Pakai Garam

Operasi ini direncanakan berlangsung selama 10 hari menggunakan pesawat Casa dari Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang

BANJARUPDATE.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Operasi ini direncanakan berlangsung selama 10 hari menggunakan pesawat Casa dari Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, dengan dukungan Lanud Sjamsudin Noor.

“Pesawat Casa terbang dua kali sehari menaburkan 800 kilogram garam NaCl,” kata Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Edison Kurniawan, dikutip Jumat (15/8).

Pemilihan waktu OMC dilakukan berdasarkan potensi awan yang optimal. Garam yang ditaburkan berfungsi menyerap uap air di atmosfer hingga membentuk awan hujan.

“Dengan hujan, lahan menjadi basah dan api sulit menyala,” ujarnya.

Hasil monitoring menunjukkan 65% lahan gambut di tujuh kabupaten; Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, dan Barito Kuala, memiliki tinggi muka air tanah 0–40 cm di bawah permukaan, yang berisiko tinggi memicu karhutla.

Sisanya, 6 kabupaten/kota lainnya berpotensi terus mengering saat puncak kemarau September mendatang.

“Maka penting lahan gambut selalu basah agar tidak mudah terbakar. Jika kering, titik api akan sulit dipadamkan,” jelas Edison.

Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Suparjo, memastikan dukungan penuh personel, fasilitas, dan sarana prasarana.

“Koordinasi harus terjaga dan keselamatan menjadi prioritas,” tegasnya.