BANJARUPDATE.COM, BANJARBARU – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setiap tahun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mencanangkan program pengadaan satu set alat pemadam kebakaran di setiap desa dan kelurahan.
Program ini menyasar 2.015 desa/kelurahan di 13 kabupaten/kota se-Kalsel dan akan mulai dijalankan pada 2026.
“Program ini dieksekusi pada 2026, karena harus menunggu keluar surat gubernur supaya nanti bisa dianggarkan,” ujar Gubernur Kalsel Muhidin usai Rakor Kesiapsiagaan Karhutla 2025 di Banjarbaru, Senin (4/8/2025).
“Setelah mendengar paparan dari kepala daerah, kami menilai perlu langkah strategis. Tiap desa harus punya alat pemadam sendiri. Ini untuk mempercepat penanganan sebelum api meluas,” lanjut dia.
Muhidin menjelaskan keterbatasan sarana, prasarana, dan SDM menjadi alasan utama pentingnya distribusi alat pemadam ke tingkat desa.
“Apalagi untuk desa terpencil yang sulit dijangkau kendaraan dari pusat kota. Kalau alatnya sudah ada di desa, warga bisa langsung tangani dengan cepat,” ujarnya.
Menurut Muhidin, program ini akan dimulai setelah ada surat resmi dari gubernur agar bisa dimasukkan dalam anggaran daerah tahun depan. Ia menilai langkah ini lebih efisien dibanding menunggu bantuan dari pemerintah pusat.
“Kalau dari pusat, biasanya harus menunggu status benar-benar darurat. Saat ini kita masih siaga, jadi kita pakai alat yang ada dulu,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi antar daerah dan pelaporan status terkini secara rutin kepada pemerintah provinsi.
“Kalau nanti status darurat dan karhutla meluas, baru kita ajukan bantuan helikopter ke pusat,” tandas Muhidin.
Baca Juga: https://banjarupdate.com/2025/08/agustus-oktober-puncak-kemarau-di-kalsel/