BANJARUPDATE.COM, BANJAR – Puluhan siswa di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dilarikan ke rumah sakit diduga akibat keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Polres Banjar pun langsung mendirikan posko darurat untuk membantu penanganan para korban.
Kapolres Banjar AKBP Fadli mengatakan, posko tersebut dibuka di depan ruang IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura. Petugas medis dari kepolisian dan rumah sakit telah disiagakan untuk memberikan penanganan cepat.
“Dokter dan perawat sudah siap menangani pasien yang datang. Kami juga berkoordinasi dengan puskesmas terdekat agar tetap siaga, termasuk menyiapkan ambulans untuk evakuasi,” ujar Fadli dikutip Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, sejumlah sampel makanan dan muntahan siswa sudah dikirim ke laboratorium di Jakarta atau Surabaya untuk diperiksa. “Kasus dugaan keracunan MBG masih kami tangani. Beberapa sampel sudah kami kirim untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara itu, Dandim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya menyebutkan, hingga pukul 19.30 WITA, ada 63 siswa yang dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura.
“Jumlah korban kemungkinan masih bertambah karena ada yang baru dibawa ke rumah sakit,” ungkap Bambang.
Dari 63 siswa tersebut, 22 orang sudah diperbolehkan pulang, lima orang dirujuk ke rumah sakit lain, dan sisanya masih dirawat. Para siswa mengalami gejala sakit perut, muntah, hingga lemas.
Menurut Dandim, para korban berasal dari beberapa sekolah, seperti MI, MTs, dan SMA IT Assalam di Kelurahan Pesayangan Martapura, serta dua sekolah di Desa Tungkaran.
“Secara umum kondisi mereka membaik, tapi kami tetap siaga karena masa kritis bisa terjadi 12 jam setelah makan,” katanya.
Ia juga memastikan Pemkab Banjar menanggung seluruh biaya perawatan siswa dan menetapkan RSUD Ratu Zalecha sebagai rumah sakit rujukan utama. Dua puskesmas juga disiagakan sebagai tempat rujukan tambahan.
“Dapur MBG yang menyiapkan menu bagi siswa sudah kami hentikan sementara sambil menunggu hasil uji laboratorium,” tegas Bambang.
Menu makanan yang dikonsumsi sebelum insiden diketahui berupa nasi kuning, ayam suwir, buah, sayur, dan sambal goreng tempe. Semua sampel sudah dikirim untuk pemeriksaan laboratorium.