BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin HM Yamin AR bersama wakilnya Hj Ananda mengunjungi Pusat Teknologi Limbah (Pusteklim) Yogyakarta, Rabu (19/3).
Kujungan Yamin-Ananda bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin ke sana sebagai langkah dalam mengatasi darurat sampah sejak Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih disegel Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LHK) lantaran tak memenuhi standar pengelolaan limbah.
Rencananya, Pemko Banjarmasin akan mengadopsi pengelolaan teknologi sampah di Pusteklim Yogyakarta ke Banjarmasin. Di sana, sistem pengelolaan sampah dengan metode pembakaran bersuhu 850-1000 ⁰C.
Namun, Yamin menegaskan, untuk mengadopsi metode itu, perlu pengkajian lebih dulu. Sebab, sampah yang masuk ke dalam mesin insinerator itu, perlu dipilah terlebih dulu.
“Dan (sampah perlu) pencacahan, agar sistem dapat berjalan efektif. Selain itu (apa) hasil limbah dari proses ini dapat dimanfaatkan kembali,” kata dia dikutip dari akun resmi Yamin-Ananda, Rabu malam.
Sebagai langkah awal, Pemko Banjarmasin sudah membangun rumah pilah sampah di 52 kelurahan demi mengurangi volume sampah yang harus diolah.
Nah, jika pengelolaan sampah dengan metode insinerator ini terbukti jitu mengatasi masalah di Banjarmasin, maka bukan tidak mungkin akan menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah modern di Indonesia.
“Semua langkah ini diambil untuk Banjarmasin maju dan sejahtera,” pungkas Yamin.
Sebelumnya, Sabtu (15/3), Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pengelolaan sampah di kota tersebut dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.
Peninjauan TPAS Basirih
Salah satu agenda utama kunjungan Menteri Hanif adalah meninjau Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih yang sebelumnya ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup karena pengelolaan yang tidak sesuai standar.
Dalam kunjungannya, Menteri Hanif menyatakan akan mengevaluasi kembali penutupan TPAS Basirih setelah menerima data yang lebih lengkap mengenai kondisi dan sejarah pembangunan fasilitas tersebut.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang sesuai standar untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Kunjungan ke Pasar Pandu
Selain itu, Menteri Hanif juga mengunjungi Pasar Pandu di Banjarmasin Timur untuk meninjau pengelolaan sampah di lingkungan pasar.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) ini mengapresiasi kebersihan pasar tersebut dan menekankan pentingnya kesadaran pedagang serta pengunjung dalam mengelola sampah.
Menteri Hanif berharap Pasar Pandu dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar tradisional lainnya dalam hal pengelolaan sampah yang baik.
Pertemuan dengan Pemko Banjarmasin
Dalam pertemuan dengan Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, dan jajaran pemerintah kota, Menteri Hanif membahas upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengelolaan sampah, termasuk rencana penerapan sistem Controlled Landfill sebagai solusi pengelolaan sampah yang lebih baik.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk serius dalam penanganan sampah dengan memperkuat bank sampah dan pemberdayaan masyarakat serta pembenahan fasilitas pengelolaan lainnya.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung upaya pengelolaan sampah yang lebih baik di Banjarmasin dan diharapkan dapat memberikan solusi efektif terhadap permasalahan sampah di kota tersebut.
Leave a comment