BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Pemerintah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatatkan realisasi pendapatan sebesar Rp11,10 triliun hingga April 2025, atau setara 26,55% dari target tahunan.
Meski demikian, capaian ini turun 22,12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi terbesar berasal dari Dana Transfer sebesar Rp8,36 triliun (75,30%), disusul Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,55 triliun (22,95%), dan pendapatan lainnya Rp194,23 miliar (1,75%).
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Selatan, Syafriadi, menjelaskan bahwa pendapatan transfer masih mendominasi struktur pendapatan daerah.
“Kalau dilihat dari capaian, Kabupaten Tanah Laut mencatat realisasi tertinggi, yakni 37% dari target. Sementara secara nominal, Pemprov Kalsel tertinggi dengan pendapatan Rp2,98 triliun,” ujarnya, dikutip Senin (9/6/2025).
Sementara itu, realisasi belanja daerah di Kalimantan Selatan baru mencapai Rp7,22 triliun atau 15,21% dari total pagu APBD.
Komposisinya terdiri dari Belanja Operasi Rp5,18 triliun, Belanja Modal Rp285,18 miliar, Belanja Tidak Terduga Rp2,26 miliar, dan Belanja Transfer Rp1,75 triliun.
“Belanja belum optimal dan secara keseluruhan mengalami kontraksi, terutama pada Belanja Modal yang turun hingga 73,07%,” jelas Syafriadi.
Belanja Operasi juga menurun 8,15%, Belanja Tidak Terduga 41,94%, dan Belanja Transfer 3,27%. Sebaliknya, Belanja Pegawai dan Bantuan Sosial masih mencatat pertumbuhan masing-masing 5% dan 32%.
Dari sisi belanja, Kabupaten Barito Kuala mencatat realisasi tertinggi secara persentase (24%), sementara secara nominal, Pemprov Kalimantan Selatan masih mendominasi dengan belanja sebesar Rp1,82 triliun hingga akhir April 2025.