BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Pegunungan Meratus kembali membuktikan dirinya sebagai surga biodiversitas. Dua spesies baru katak bertaring berhasil ditemukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Penemuan spesies baru katak bertaring di Pegunungan Meratus ini memperkaya daftar kekayaan hayati endemik Indonesia.
Kedua spesies tersebut dinamai Limnonectes Maanyanorum sp. nov. dan Limnonectes Nusantara sp. nov., hasil kolaborasi penelitian antara BRIN dan universitas di Jepang.
Penemuan ini tidak hanya menambah khazanah ilmu pengetahuan, tapi juga mempertegas nilai penting Pegunungan Meratus yang baru saja ditetapkan sebagai Geopark Global oleh UNESCO pada Juni 2025.
Kepala Brida Provinsi Kalsel, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari BRIN. Ia menyebut penemuan ini membuktikan Pegunungan Meratus menyimpan kekayaan hayati luar biasa yang masih belum sepenuhnya terungkap.
“Ini membanggakan, dua spesies baru ini tidak hanya menambah daftar fauna endemik, tapi juga memperkuat posisi Kalsel di peta penelitian dunia,” ujar Taufik di Banjarmasin, Jumat (18/7/2025).
Spesies Limnonectes Maanyanorum ditemukan di Gunung Karasik, Kalimantan Tengah dan dinamai untuk menghormati masyarakat Dayak Maanyan. Sementara Limnonectes Nusantara ditemukan di wilayah perbatasan Kecamatan Loksado (Hulu Sungai Selatan) dan Paramasan (Kabupaten Banjar), sebagai penghormatan untuk masyarakat Dayak Meratus.
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Riset BRIN, Amir Hamidy, yang menyebut temuan tersebut sangat penting bagi konservasi dan dokumentasi keanekaragaman hayati di Kalimantan, terutama menghadapi ancaman nyata seperti kerusakan habitat dan perubahan iklim.
Setelah dilakukan pengujian DNA, BRIN memastikan bahwa kedua katak ini merupakan jenis baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya di dunia — dan hanya bisa ditemukan di Indonesia.