BANJARUPDATE.COM, BANJARBARU – Langkah strategis dilakukan Pemprov Kalsel dalam memperluas jaringan pariwisata internasional. Melalui forum daring International Forum on Eco-Geo Tourism, peluncuran Kalsel Park Mandiangin jadi momen kunci memperkenalkan Geopark Meratus kepada 14 negara mitra sebagai calon UNESCO Global Geopark.
Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman menyebut peluncuran ini sebagai langkah strategis memperkuat posisi Kalsel sebagai destinasi wisata berbasis konservasi yang tidak hanya menarik bagi wisatawan nasional, tetapi juga kian dilirik komunitas internasional.
“Dukungan dari pihak swasta, khususnya PT Shafwah Global Utama, membuat pengembangan Kalsel Park ini menjadi lebih progresif. Ini bukan sekadar destinasi, tapi juga simbol kolaborasi untuk masa depan pariwisata yang berkelanjutan,” ujar dikutip Rabu (23/7).
Kehadiran Kalsel Park Mandiangin diharapkan menjadi warisan positif bagi generasi mendatang, sekaligus ruang edukasi dan pelestarian lingkungan yang hidup, berkembang, dan berdampak luas.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fathimatuzzahra menjelaskan, kerja sama pembangunan Kalsel Park Mandiangin dengan PT Shafwah Global Utama akan berlangsung selama lima tahun dan bisa diperpanjang hingga 20 tahun.
“Skema ini menggunakan sistem bagi hasil: 30 persen untuk Pemprov Kalsel dan 70 persen untuk mitra swasta pada lima tahun pertama, hingga akhirnya menjadi 50:50. Seluruh fasilitas nanti akan menjadi aset milik Tahura Sultan Adam,” ujarnya.
Kalsel Park Mandiangin menawarkan perpaduan keindahan alam dan fasilitas modern. Destinasi ini dilengkapi dengan area glamping, kabin penginapan, kafe, restoran bernuansa alam, ruang pertemuan terbuka, hingga panggung seni di tengah rimbunnya hutan tropis.
“Visi kami menjadikan Tahura bukan hanya paru-paru Kalsel, tapi juga pusat edukasi, rekreasi, dan ekonomi hijau. Ini tentang membangun ekosistem wisata yang lestari dan berdampak,” tegas Fathimatuzzahra.