BANJARUPDATE.COM, BANJARBARU – Pidato perdana Erna Lisa Halaby sebagai Wali Kota Banjarbaru tak hanya simbolis. Ia datang membawa janji perubahan nyata.
Mulai dari penataan drainase hingga pembentukan sentra UMKM, semua itu ingin diwujudkannya demi Banjarbaru yang lebih elok dan sejahtera.
Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby bersama Wakil Wali Kota Wartono menyampaikan pidato perdana mereka di hadapan anggota DPRD Kota Banjarbaru dalam Rapat Paripurna, Senin (30/6).
Pidato ini sekaligus menandai dimulainya masa kepemimpinan mereka untuk periode 2025–2030.
Digelar di Graha Paripurna Gedung DPRD Banjarbaru, rapat juga dirangkai dengan penyampaian Nota Pengantar Keuangan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025.
Lisa menyampaikan terima kasih kepada pemimpin sebelumnya atas kontribusinya membangun Banjarbaru, dan menegaskan komitmennya melanjutkan pembangunan dengan semangat baru.
“Kami tidak datang hanya untuk menggantikan, tapi untuk melanjutkan dan menyempurnakan. Kami siap bekerja keras, ikhlas, dan cerdas demi Banjarbaru EMAS—Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera,” ujarnya.
Untuk mewujudkan visi itu, Pemkot Banjarbaru mengusung empat program unggulan, antara lain;
Banjarbaru Charity, yang fokus pada bantuan sosial seperti insentif penggali kubur, bantuan rumah tidak layak huni, dan perlengkapan sekolah untuk keluarga prasejahtera.
Banjarbaru Business Incubator, guna mendukung UMKM melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan ruang kreatif.
Banjarbaru Best Quality Government, dengan sasaran peningkatan kompetensi ASN dan tenaga pendidik, serta pelayanan publik berbasis digital.
Banjarbaru Priority Area, yang mencakup pembangunan Islamic Center, taman kota, dan perbaikan infrastruktur drainase serta sumur resapan di wilayah rawan banjir.
Lisa juga memaparkan 21 program prioritas dalam 100 hari kerja pertamanya, seperti normalisasi sungai, pemutakhiran data penerima bantuan sosial, peningkatan sanitasi lingkungan sekolah, perbaikan lampu jalan, dan penertiban kabel semrawut serta bangunan tak berizin.
Ia menegaskan, seluruh program akan dijalankan dengan prinsip efisiensi anggaran. Kegiatan seremonial yang tidak berdampak langsung pada masyarakat akan dikurangi demi memaksimalkan manfaat langsung ke publik.
“Perubahan APBD ini menjadi upaya untuk menyempurnakan program-program yang sudah ada agar lebih relevan dengan kebutuhan warga dan kondisi keuangan daerah,” pungkasnya.
Rapat paripurna ini menjadi langkah awal kepemimpinan Lisa-Wartono dalam menjalankan roda pemerintahan dan membawa Banjarbaru ke arah yang lebih progresif dan inklusif.