BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Tingginya ongkos transportasi di Banjarmasin dinilai memberatkan warga. DPRD dan Dishub pun sepakat berbenah, mulai dari sistem pembayaran hingga pengembangan koridor Trans Banjarmasin.
“Ini persoalan penting. Kami akan duduk bersama dengan pemerintah kota untuk merumuskan langkah konkret,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Hari Kartono, dikutip Jumat (8/8/2025).
Hari merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menempatkan Banjarmasin sebagai kota dengan biaya transportasi termahal ke-9 se-Indonesia, yakni rata-rata Rp852 ribu per bulan per orang.
Menurutnya, angka itu cukup mencengangkan, mengingat luas wilayah Kota Banjarmasin kurang dari 100 km². Ia menilai ini sebagai indikator lemahnya sistem angkutan umum.
“Data ini harus jadi acuan pembenahan transportasi publik, khususnya penguatan layanan angkutan umum,” tegasnya.
Komisi III DPRD, kata Hari, juga sudah lama membahas pengembangan layanan Trans Banjarmasin bersama Dinas Perhubungan Pemerintah Kota (Pemko), termasuk perluasan koridor dan integrasi sistem transportasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Slamet Bagjo, menyebut belum terintegrasinya sistem angkutan umum jadi salah satu penyebab utama biaya tinggi.
“Penumpang harus bayar lagi tiap kali ganti moda. Misalnya dari Jalan Brigjen H Hasan Basri ke Terminal Km 6 harus transit dan keluar ongkos tambahan,” jelasnya.
Dishub berkomitmen memperluas layanan Trans Banjarmasin agar biaya transportasi lebih efisien. Saat ini baru tersedia empat koridor dengan 10 armada yang beroperasi.
“Ke depan akan kami tingkatkan agar bisa menjangkau seluruh wilayah kota, meniru sistem transportasi terintegrasi seperti di DKI Jakarta,” pungkas Slamet.