Detik-Detik Penemuan Heli Jatuh di Tanah Bumbu, Jasad Korban Bergelimpangan

BANJARUPDATE.COM, TANAH BUMBU – Misteri hilangnya helikopter BK117 D3 di Tanah Bumbu terungkap. Bangkai heli hangus bersama jasad penumpangnya ditemukan di lereng terjal Gunung Belumutan.

Tim Anggrek 1 Cabang Nangka, Remisor, menjadi saksi pertama penemuan bangkai helikopter BK117 D3 yang jatuh di hutan Gunung Belumutan, Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Ia menyebut potongan tubuh enam jasad masih bisa terdeteksi di sekitar lokasi kecelakaan.

Remisor bersama tim berangkat sejak Rabu (3/9) pukul 05.00 WITA, menembus hutan, mendaki gunung, hingga menuruni lembah. “Kami menggunakan titik koordinat dari KNKT. Walaupun ada informasi simpang siur, kami tetap pakai petunjuk KNKT,” katanya di Posko 3 Desa Emil Baru dikutip dari Antara, Rabu (3/8) malam.

Setelah tidak menemukan hasil di Gunung Putar, tim bergerak ke Gunung Belumutan. Sekitar pukul 14.45 WITA, Remisor melihat bentuk menyerupai atap pondok dari kejauhan.
Saat didekati, ternyata ekor helikopter yang terpisah dari badan. “Kami yakin itu heli setelah mendekat,” ujarnya.

Lokasi ditemukan bangkai helikopter BK117 D3 yang jatuh di hutan Gunung Belumutan, Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Foto-SAR Banjarmasin

Bangkai heli yang hangus itu ditemukan sekitar 300 meter dari puncak Gunung Belumutan, dengan kemiringan medan mencapai 75 derajat.

Lokasi penemuan juga berjarak sekitar 300 meter dari titik koordinat hilang kontak pada Senin (1/9).

Remisor menyebut di sekitar bangkai heli tampak pohon dan kayu rusak. Ia juga melihat jasad bergelimpangan.

“Kalau tidak salah saat pembongkaran, ada enam jasad yang masih bisa dideteksi. Sisanya hangus terbakar. Ada potongan kepala, kaki, dan badan. Dua jasad hampir utuh,” ungkapnya.

Remisor, saksi pertama menemukan helikopter jatuh di Tanah Bumbu. Foto-Antara.

Sebelum penemuan itu, Remisor mengaku sempat melihat heli tersebut pada Senin (1/9) pagi.

“Awalnya saya curiga kok suara helikopter beda dan berasap. Biasanya gagah, tapi ini bunyinya ‘terrrrkkkkk’ lalu hilang tertutup kabut di sekitar gunung,” katanya.

Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo membenarkan temuan tersebut.

“Bangkai heli ditemukan tim SAR darat pukul 14.45 WITA. Satu jasad ditemukan pukul 15.53 WITA berjarak 100 meter dari bangkai heli. Tujuh jasad lain masih dicari,” ujarnya di Banjarbaru.

SRU Darat Alpha Team yang dipimpin Koordinator Pos SAR Kotabaru Adi Maulana menemukan reruntuhan heli di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan KNKT.

“Korban telah dilakukan proses body packing dan siap dievakuasi ke Posko Lapangan,” jelas Yudhi.

Helikopter tipe BK117 D3 milik Estindo Air itu hilang kontak saat terbang di sekitar Mentewe, Tanah Bumbu, Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.

Heli membawa delapan orang, terdiri atas pilot, engineer, dan enam penumpang: Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

Tinggalkan Balasan