Kabar Duka, KH Muhammad Syukri Unus Wafat: Ini Riwayat Singkatnya

BANJARUPDATE.COM, BANJAR- Kabar duka datang dari Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Salah satu ulama kharismatik di kota yang dikenal sebagai Serambi Mekkah itu, KH Muhammad Syukri Unus, wafat pada Minggu malam, (7/12/2025) dalam usia 77 tahun.

Beliau menghembuskan napas terakhir di RS Sultan Agung Citra Graha, Banjarbaru, sekitar pukul 22.00 Wita, setelah beberapa waktu menjalani perawatan.

Rencananya, almarhum dimakamkan di Majelis Darussyakirin, Antasan Senor, Martapura, pada hari yang sama, setelah salat Asar.

KH Muhammad Syukri Unus dikenal sebagai pimpinan Majelis Taklim Sabilal Anwar Al Mubarak dan Majelis Raudhatul Majalis Darussyakirin Martapura.

Lahir di Desa Harus, Amuntai Tengah, pada 5 Oktober 1948 atau bertepatan 1 Zulhijah 1367 H, ia merupakan putra pasangan Unus bin Ali dan Hj Mascinta binti Sa’ad bin Abdurrasyid.

Pasca wafat kedua orang tuanya, pada 1963 beliau merantau ke Martapura untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darussalam, salah satu pusat pendidikan Islam ternama di Kalimantan Selatan.

Dalam perjalanannya, KH Syukri belajar kepada sejumlah ulama besar, di antaranya: K. Gusti Imansyah (Guru Murad), KH M. Rofi’i Ahmad, KH M. Husein Dahlan, KH Anang Sya’rani Arief, KH M. Ramli, KH Husein Qadri, KH Abd Syukur.

Ia kemudian dikenal sebagai pengarang kitab Nahu Is’afut Thalibin dan menjadi salah satu rujukan penting dalam kajian bahasa Arab di Kalimantan.

KH Syukri memegang teguh prinsip dakwah berdasar sabda Nabi Muhammad SAW:

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Walau bermukim dan membuka beberapa majelis taklim di Martapura, beliau tetap aktif memberikan ceramah di tanah kelahirannya, Amuntai. Kehadirannya selalu disambut antusias para jamaah.

Dari pernikahannya dengan Hj Ramlah, sepupu dari KH Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul), beliau dikaruniai tiga anak: Muhammad Nor, Habibah, dan Laila Badriyah

Pada 2015-2020, KH Syukri dipercaya menjabat sebagai Dewan Penasehat (Mustasyar) PBNU.

Tinggalkan Balasan