Digilas PSM, Nasib Barito Putera Bergantung Semen Padang

HEADLINE, Sport7 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJAR – Barito Putera terancam turun kasta ke Liga 2 usai digilas tamunya PSM Makassar, 1-4, pada pekan ke-32 Liga 1 di Stadion Demang Lehman (SDL), Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu (17/5) malam.

Gol tunggal Barito Putera dicetak oleh Jose Moreno pada menit ke-49, sedangkan empat gol PSM Makassar masing-masing dicetak oleh Vieira da Silva menit 67’ dan 90+4’, A Neto 83’, dan R Bakri 90+11’ lewat titik putih.

Dengan hasil ini, Barito Putera tetap di posisi 16 klasemen sementara Liga 1. Mereka masih berada di zona degradasi dengan mengemas 31 poin.

Kini Barito Putera hanya menyisakan satu pertandingan terakhir menghadapi tuan rumah PSIS Semarang.

Namun nasibnya bergantung pada hasil Semen Padang FC yang bertengger di posisi 15 berbekal 32 poin yang menyisakan dua laga.

Semen Padang akan menjamu Persik Kediri, Minggu (18/5). Kemudian di laga terakhir menghadapi Arema FC.

Jika Semen Padang berhasil menang dari Persik, maka hasil laga terkahir Barito sudah tidak berarti lagi. Sebab poin mereka menjadi 35, dan tak bisa dikejar Barito kendati menang dari PSIS.

Kekalahan telak Barito Putera sangat mengecewakan ribuan pendukung Laskar Antasari di SDL

Pasalnya penampilan pada babak pertama cukup memuaskan pendukung karena mampu menguasai jalannya pertandingan. Namun di babak kedua justru sebaliknya, hingga harus menelan kekalahan telak 1-4.

Usai laga, CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman menghampiri ribuan penonton dan menyampaikan permohonan maaf.

“Saya berjanji akan membenahi tim ini, saya janji, anda boleh pegang kata-kata saya. Tapi kami mohon, tetaplah mendukung tim kebanggaan kita ini,” kata Hasnur yang kini menjabat Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pelatih PS Barito Putera Vitor Tinoco juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pendukung.

“Tidak mudah berjuang hingga di pekan ke-33 ini, kalau melihat persiapan, para pemain sudah berjuang habis-habisan,” kata Vitor Tinoco saat konferensi pers usai pertandingan.

Meski harapan bertahan di Liga 1 sangat tipis, Vitor berjanji akan meraih kemenangan pada satu laga terakhir di markas PSIS Semarang pada pekan depan.

“Memang masih ada harapan. Menunggu hasil Semen Padang. Kami evaluasi, kami cari solusi pertandingan terakhir, kami siap angkat kepala semua. Hari ini kami bersedih, kalau ada kesempatan kami akan bertempur habis-habisan” ujar Vitor.

Menurut Vitor, pertandingan terakhir pada pekan ke-34 adalah harga diri, meskipun peluang bertahan di Liga 1 tipis, namun harus bertanding penuh semangat di sisa satu laga.

Bagi dia, pertandingan adalah harga diri, ada atau tidak peluang bertahan di Liga 1, tim harus tetap angkat kepala di laga terakhir.

Di hadapan ribuan pendukung, Vitor menghampiri penonton setia Laskar Antasari, sebagai orang lama di Barito Putera, tentu ia merasakan kekecewaan karena gagal meraih kemenangan pada pertandingan terakhir di markas kebanggaan.

“Saya suka dengan tim ini, itulah alasan saya datang melatih Barito Putera. Saya tidak suka jika Barito di papan bawah klasemen. Tapi malam hari ini, berat sekali saya rasakan, dan kekalahan ini adalah tanggung jawab saya sepenuhnya,” tutur Vitor.

Sementara itu, pemain Barito Putera Nazar Nurzaidin, mewakili kolega menyampaikan permintaan maaf, meski sudah tiga tahun membela Laskar Antasari namun harus tertunduk dan terancam ke Liga 2.

“Kami meminta maaf. Sebenarnya saya capek, tapi kami harus berjuang terus di sisa satu laga terakhir, kami harus fokus,” ujar Nazar.

 

Tinggalkan Balasan