Jejak Banjar di Tepi Sungai, Museum Kayuh Baimbai Menuju Status Nasional

Jelang HUT ke-499 Kota Banjarmasin, Museum Kayuh Baimbai diajukan menjadi museum nasional sebagai simbol identitas dan warisan budaya Banjar.

Banjar Update44 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Jelang HUT ke-499 Kota Banjarmasin, Museum Kayuh Baimbai diajukan menjadi museum nasional sebagai simbol identitas dan warisan budaya Banjar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Banjarmasin Fitriah, menyampaikan museum yang berada di Teluk Kelayan, Banjarmasin Selatan tersebut layak diajukan menjadi museum nasional.

Oleh karena Museum Kayuh Baimbai lebih dahulu memenuhi syarat menjadi museum tingkat provinsi sehingga naik tingkat untuk menjadi museum nasional yang tentunya tata kelola akan lebih baik.

“Museum Kayuh Baimbai ini sudah memiliki kualitas tata kelola dan koleksi yang layak untuk mendapat pengakuan secara lebih luas,” ujarnya dikutip Kamis (31/7)

Ia menyebutkan Museum Kayuh Baimbai dahulu rumah kuno khas Banjar, berada di pinggiran Sungai Martapura.

Museum yang sempat juga dikunjungi Menteri Kebudayaan Fadli Zon tersebut memiliki koleksi benda-benda bersejarah, khususnya terkait dengan Kota Banjarmasin yang akan berusia 499 tahun pada 24 September 2025.

Dia mengatakan pengajuan museum ini menjadi museum nasional sudah melalui proses yang kini seluruh dokumen persyaratan administratif dan pengajuannya ke Kementerian Kebudayaan.

Dia menjelaskan proses verifikasi dari pusat saat ini tinggal menunggu hasil akhir mengingat pihaknya sudah melengkapi seluruh berkas.

“Sekarang tinggal menunggu proses penilaian dari Kementerian Kebudayaan. Informasinya, proses itu akan memakan waktu sekitar dua minggu,” kata Fitriah.

Museum Kayuh Baimbai menyimpan berbagai koleksi yang menggambarkan sejarah, budaya, dan perjalanan Banjarmasin dari masa ke masa.

“Jika status nasional disetujui, museum ini akan menjadi salah satu representasi penting di tingkat nasional,” katanya.

Tinggalkan Balasan