BANJARUPDATE.COM, BANJARBARU – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai menyiapkan skema pengamanan untuk Haul Ke-21 almarhum Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.
Perhelatan keagamaan terbesar di Kalimantan itu diperkirakan berlangsung pada 5 Rajab 1447 Hijriah, yang jatuh pada akhir Desember 2025.
Untuk mendukung pengamanan, Polda Kalsel mengajukan permintaan bantuan personel Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Mabes Polri.
“Perkiraan ada sekitar 300 personel kami mintakan ke Mabes Polri,” kata Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal Rosyanto Yudha Hermawan dikutip dari Antara, Senin (24/11).
Selain ke Mabes Polri, Polda Kalsel juga mempertimbangkan memperkuat pasukan dengan personel tambahan dari Polda Kalimantan Tengah. Menurut Yudha, kebutuhan personel pada haul kali ini meningkat seiring prediksi jumlah jemaah yang kembali membeludak.
Pola pengamanan haul tahun ini berbeda. Jika pada tahun-tahun sebelumnya komando pengamanan berada di bawah Polres Banjar, maka untuk haul ke-21 seluruh kendali dipusatkan di Polda Kalsel. Adapun 13 polres jajaran tetap dilibatkan sebagai BKO sesuai kebutuhan yang ditetapkan Polda.
Yudha menyebutkan, pada haul ke-20, 5 Januari 2025 tadi, sekitar 1.500 personel diterjunkan untuk mengawal arus kedatangan jemaah yang diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta orang. “Tahun ini kami bersiap untuk kemungkinan jumlah yang sama atau lebih besar,” ujarnya.
Fokus pengamanan tidak hanya berada di pusat kegiatan di kawasan Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar. Polda Kalsel menyiapkan pengaturan lalu lintas di seluruh jalur masuk menuju Martapura, baik dari arah Banjarmasin, Banjarbaru, maupun kabupaten tetangga, untuk memastikan pergerakan massa berlangsung lancar.
Jalur sungai yang biasa dipadati perahu rombongan jemaah juga masuk dalam rencana pengamanan. “Ini menjadi tugas Direktorat Polairud dan jajaran untuk memastikan keamanan jalur perairan,” kata Yudha.
Kapolda menegaskan bahwa pelaksanaan haul berskala besar seperti ini memerlukan kerja bersama antara polisi, pemerintah daerah, relawan, dan para jemaah. Ia meminta masyarakat yang datang agar patuh terhadap instruksi petugas demi menjaga keamanan dan ketertiban.
“Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci agar pelaksanaan haul berjalan aman dan tertib,” ujarnya.












