BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan (Disperin Kalsel) menaruh perhatian serius terhadap potensi bambu sebagai bahan baku industri lokal.
Melalui pelatihan intensif selama lima hari, Disperin Kalsel membekali para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dari seluruh kabupaten/kota dengan keterampilan mengolah bambu menjadi produk bernilai tambah.
“Pelatihan ini bertujuan mengubah bambu dari sekadar tanaman liar menjadi komoditas yang bisa menopang ekonomi lokal,” ujar Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Disperin Kalsel, Andi Chariati dikutip Selasa (15/7).
Pelatihan menghadirkan instruktur berpengalaman dari Pring Gede Yogyakarta, yang secara langsung membimbing peserta dalam mengolah bambu menjadi aneka produk, mulai dari kerajinan kriya, perabot rumah tangga, hingga material konstruksi ramah lingkungan.
“Kami ingin mendorong transformasi industri berbasis sumber daya lokal. Bambu yang melimpah di Kalsel punya potensi luar biasa jika dikelola secara profesional,” jelas Andi.
Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga membuka ruang diskusi soal strategi pemasaran dan pengembangan jejaring antarpelaku IKM lintas daerah. Tujuannya agar produk-produk berbasis bambu tak hanya diproduksi, tetapi juga dikenal dan dipasarkan secara luas.
Andi menyebut, transformasi industri berbasis bambu akan memberikan dampak ganda: menggerakkan ekonomi masyarakat dan sekaligus memperkuat identitas budaya Banua.
“Kami ingin menumbuhkan IKM bambu yang kreatif, kompetitif, dan mampu menjaga keberlanjutan sumber daya alam serta nilai-nilai budaya lokal,” tegasnya.
Dengan pelatihan berkelanjutan dan pembinaan intensif, Disperin Kalsel berharap ke depan akan lahir pelaku IKM bambu yang tak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.