Kumpulkan TPPS 2025, Pemkab Kotabaru Bahas Strategi Tekan Lonjakan Stunting

Banjar Update44 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, KOTABARU – Pemkab Kotabaru melalui DPPPAPPKB menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) 2025 di Aula Bamega, Kamis (27/10/2025). Rapat ini menghadirkan jajaran pemda, Forkopimda, kecamatan, serta berbagai instansi dan mitra strategis.

Hadir sebagai narasumber Kepala Pusat Studi Kependudukan ULM Banjarmasin, Dr. Norma Yuni Kartika, bersama tim ahli Prof Dr Suratno. Juga hadir M. Anshor dari Dinas PMD serta Eko Pribadi, pimpinan PT Arutmin Indonesia NPLCT sekaligus Ketua Forum CSR Kotabaru.

Rakor membahas evaluasi capaian program, kendala lapangan, dan langkah strategis menekan angka stunting sesuai target pemerintah pusat.

Wakil Bupati Kotabaru sekaligus Ketua TPPS, Syairi Mukhlis, menyampaikan angka stunting berdasarkan SSGI 2024 naik menjadi 23,2% dari sebelumnya 20,1%.

“Ini tantangan serius. Kita harus bergerak cepat agar angka ini bisa ditekan minimal sesuai target provinsi, bahkan bila memungkinkan mendekati target nasional,” tegasnya.

Syairi menekankan perlunya sinergi lintas sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, ketahanan pangan, pemerintah desa, hingga pelaku usaha melalui program CSR. Ia juga mendorong lahirnya inovasi digital seperti aplikasi pemantauan gizi balita berbasis real time.

Ia meminta agar alokasi anggaran stunting direncanakan lebih terarah, termasuk untuk program bansos, penyediaan jamban sehat, bedah rumah, edukasi calon pengantin, penguatan Posyandu, hingga gerakan pemanfaatan pekarangan untuk pangan keluarga.

Kepala DPPPAPPKB Kotabaru, Ir. Sri Sulistiyani, menegaskan bahwa stunting masih menjadi isu prioritas nasional yang berpengaruh besar terhadap kualitas SDM menuju generasi emas 2045.

Sejumlah materi dibahas dalam rakor ini, di antaranya: Analisis peningkatan stunting Kotabaru oleh Prof Dr Suratno, Pengaruh perkawinan usia muda terhadap stunting oleh Dr Norma, Optimalisasi peran pemerintah desa oleh Dinas PMD, Sinergi pendanaan CSR untuk intervensi gizi oleh Forum CSR Kotabaru.

“Rakor ini diharapkan memperkuat komitmen dan keselarasan program antarinstansi dalam percepatan penurunan stunting,” ujar Sri.

Pemkab Kotabaru berharap momentum ini dapat mempercepat konsolidasi seluruh sektor, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat. Dengan kerja bersama yang terpadu, peningkatan kesehatan anak dan kualitas SDM Kotabaru diharapkan dapat tercapai, sekaligus menekan prevalensi stunting secara signifikan.

Tinggalkan Balasan