Realisasi KUR Kalimantan Tertinggal Jauh, Menteri Maman Turun Tangan

Ekbis, HEADLINE22 Dilihat

BANJARUPDATE.COM, BANJARMASIN – Lima provinsi di Kalimantan didesak Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025.

Pasalnya, hingga saat ini, realisasi penyaluran KUR di Kalimantan baru mencapai Rp7,6 triliun, jauh di bawah realisasi nasional yang sudah menyentuh Rp116 triliun dari total plafon nasional sebesar Rp300 triliun.

Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, dalam rapat koordinasi monitoring dan evaluasi implementasi KUR 2025 se-Kalimantan di Banjarmasin, menekankan pentingnya distribusi KUR yang tepat waktu dan efisien.

Ia juga memberikan arahan khusus agar 60 persen dari plafon KUR disalurkan kepada pelaku usaha sektor produksi.

“Implikasi ekonomi dari usaha sektor produksi jauh lebih besar, karena melibatkan banyak tenaga kerja dan mendorong produksi barang,” jelas Menteri Maman, menyoroti pentingnya menggeser fokus dari sektor konsumtif.

Meskipun menyadari adanya tantangan di lapangan, Menteri Maman menyatakan akan terus mengawal dan meninjau realisasi KUR yang masih minim ini.

Selain itu, komitmen daerah dalam mengakomodasi pelaku usaha untuk mendapatkan pembiayaan juga akan menjadi perhatian utama.

Di tengah rendahnya realisasi keseluruhan, Kalimantan patut diapresiasi karena telah mencapai 52 persen realisasi penyaluran KUR untuk sektor produksi di pertengahan tahun, mendekati target nasional 60 persen.

Namun, Menteri Maman tetap mendesak pemerintah daerah di Kalimantan untuk meningkatkan realisasi penyaluran KUR secara umum agar seimbang dengan angka nasional.

“Plafon di Kalimantan sifatnya fleksibel, tergantung pada keseriusan dan kapasitas bank penyalur,” kata Menteri Maman, mendorong bank penyalur dan SKPD terkait untuk lebih agresif dan proaktif dalam menjangkau masyarakat. Tujuannya agar lebih banyak pelaku usaha dapat menikmati fasilitas KUR.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan (Diskop UKM Kalsel), Gusti Yanuar Noor Rifai, mengungkapkan bahwa realisasi KUR di Kalsel hingga Juni 2025 mencapai Rp2,1 triliun dari target Rp5,6 triliun. Angka ini dinilai masih wajar, dengan sektor perdagangan masih mendominasi penerima KUR, khususnya di Banjarmasin.

Senada, Dirut Bank Kalsel, Fachrudin, mengakui bahwa realisasi banknya masih di bawah target, yaitu Rp180 miliar dari target Rp1 trtriliun.

Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan negosiasi untuk perbaikan sistem sesuai arahan Menteri Maman, dengan harapan keuntungan penyaluran KUR dapat dialokasikan untuk pengembangan sistem tersebut.

Dengan adanya dorongan dari pemerintah pusat dan upaya perbaikan di tingkat daerah, diharapkan penyaluran KUR di Kalimantan dapat meningkat signifikan, memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM dan perekonomian regional.

Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman memimpin rapat koordinasi monitoring dan evaluasi implementasi KUR 2025 se-Kalimantan di Banjarmasin, Rabu (18/6). Foto-Antara.

Tinggalkan Balasan